Gigi Gingsul, Dipertahankan atau Dihilangkan?

shares

Gigi gingsul
Memiliki gigi gingsul mungkin membuat Anda dilema. Ada yang mengatakan bahwa senyuman seseorang akan terlihat lebih manis dengan adanya gigi gingsul, tapi ada pula yang beranggapan kondisi tersebut justru merusak penampilan. Jadi, apa yang harus Anda lakukan? Mempertahankan atau menyingkirkannya?

Gigi gingsul termasuk salah satu jenis maloklusi gigi. Maloklusi adalah suatu kondisi ketika gigi tidak tumbuh di tempat yang benar dan sejajar. Pada kasus ini, gigi yang mestinya tumbuh di tempatnya harus bergeser karena kondisi rahang yang kecil atau terlalu besarnya gigi tersebut. Tempat untuk gigi yang baru tumbuh terlalu sempit sehingga tumbuh meleset dari tempat seharusnya. Gigi gingsul juga bisa bersifat keturunan.


Jika melihatnya dari segi penampilan, tentu jawaban yang didapat akan tergantung pada selera masing-masing individu. Namun jika ingin mengikuti saran medis, gigi yang tidak tumbuh pada tempatnya sebaiknya ditangani. Karena jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu berbagai masalah seperti:

  • Menghambat pertumbuhan gigi atau bahkan membuatnya tidak tumbuh sama sekali atau impaksi.
  • Cedera gusi karena proses mengunyah.
  • Kerusakan gigi karena posisinya membuat sulit dibersihkan.
  • Gigi tidak berfungsi dengan baik.

Cara Mengatasi Gigi Gingsul

Gigi gingsul dapat ditangani dengan memakai behel. Namun, sebelumnya dokter mungkin akan mencabut gigi normal Anda untuk menyediakan tempat bagi gigi gingsul. Lalu gigi gingsul dapat kembali ke posisi seharusnya dibantu behel. Prosedur ini memerlukan waktu 1-2 jam untuk dilakukan dan biasanya akan dipasangkan selama 1-3 tahun.

Meski tergolong sangat aman, prosedur ini tetap memiliki risiko, seperti risiko infeksi. Terutama bila memang Anda memiliki masalah kesehatan sebelumnya. Jadi, lebih baik ceritakan riwayat kesehatan Anda pada dokter sebelum pencabutan gigi dilakukan.

Beberapa kondisi yang bisa memicu infeksi yaitu penyakit hati, sistem imun terganggu, penyakit sendi, dan cacat jantung bawaan. Dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik sebelum dan sesudah pencabutan dilakukan guna menghindari infeksi.

Sebelum proses pencabutan dilakukan, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal di area gigi yang akan dicabut. Jadi, Anda tidak perlu teriak karena kesakitan saat pencabutan dilakukan.

Usai pencabutan gigi, Anda bisa langsung pulang ke rumah. Pemasangan behel dilakukan ketika area gigi yang dicabut sudah pulih. Proses pemulihan biasanya memakan waktu 7-14 hari.

Selama proses pemulihan, Anda disarankan untuk melakukan hal-hal di bawah ini guna meringankan rasa sakit, mempercepat proses penyembuhan dan menghindari infeksi:

  • Konsumsi obat penghilang rasa sakit yang diresepkan secara rutin.
  • Usai pencabutan, segera kompres area gigi yang dicabut menggunakan es batu yang dilapisi handuk kecil.
  • Untuk mengurangi pendarahan, gigit kain kasa yang diberikan oleh dokter gigi secara lembut namun tetap ada sedikit tekanan.
  • Batasi melakukan aktivitas selama 1-2 hari setelah pencabutan gigi.
  • Jangan membuang ludah dan berkumur atau minum menggunakan sedotan selama 24 jam pasca pencabutan. Setelahnya, Anda baru diperbolehkan untuk berkumur dengan larutan air hangat dan garam.
  • Konsumsi makanan yang lembut.
  • Hindari merokok.
  • Anda diperbolehkan untuk menyikat gigi namun hindari area gigi yang dicabut.

Setelah area tersebut pulih, dokter akan memasang behel untuk mengembalikan gigi gingsul ke tempatnya. Setelah beberapa waktu, gigi gingsul yang tadinya mungkin berada di luar garis gigi normal, akan bergeser dan sejajar dengan gigi di kanan-kirinya.

Related Posts