Boleh Di Coba! Begini Caranya Meredam Amarah Kalau Lagi Jengkel Sama Istri

shares

Begini Caranya Meredam Amarah Kalau Lagi Jengkel Sama Istri

Silahkan Di Coba,  Begini Caranya Meredam Amarah Kalau Lagi Jengkel Sama Istri

Siapa tidak mendamba pasangan setia dan selalu mesra? Siapa pula tidak jengah hidup dengan pasangan yang durhaka lagi gampang marah? Faktanya, menjadi pasangan setia dan mesra sungguh tidak mudah.


MARAH dan emosi adalah tabiat manusia. Oleh karena itu, agama memerintahkan kita untuk mengendalikan kemarahan itu, agar tak sampai menimbulkan dampak negatif. Al-Khaththabi menafsirkan ucapan Nabi pada salah seorang sahabat;
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ.

“Janganlah marah dan bagimu surga.” (HR. Al-Thabrani), dengan penjelasan: Jauhilah hal-hal yang membuatmu marah atau dapat memicu kemarahanmu.

Secara umum , Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam memberikan petunjuk dan nasehat dari beberapa cara untuk meredam kemarahan. Yaitu antara lain :

1. Membaca Ta’awwudz. Rasulullah bersabda “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).

2. Berwudlu. Rasulullah bersabda, “Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah.” (HR. Abu Dawud).

3. Mengubah posisi. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).

4. Diam. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).

5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadits dikatakan “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).*

Namun secara khusus dalam berumah tangga, rasa amarah kadangkala muncul ketika salah satu pasangan kita berbuat sesuatu yang tidak kita sukai.


Nabi juga manusia yang bisa marah kapan saja dan kepada siapa saja namun Rasulullah tidak marah dengan cara membabi buta, pada suatu saat Nabi Rasulullah SAW pernah marah kepada Aisyah istrinya sehingga beliau berkata : Akfiinii ‘ainak! (tutuplah matamu!). Maka Aisyahpun menutup matanya.

Bila anda seorang istri diminta suami untuk tutup mata sedangkan suami marah, pasti anda memikirkan hal-hal yang negatif seperti anda membayangkan akan dipukul, ditendang dll, Namun apa yang dilakukan oleh Rasulullah?

Lalu Siti Aisyah menutup matanya

Setelah mata Aisyiah ditutup Rasulullah lalu berkata : Taqarrabii (mendekatlah kepadaku). Tatkala Aisyah mendekat, maka Rasulullah SAW memeluk Aisyah sambil berkata : Khumairahku, (marahku telah pergi setelah aku memelukmu.)


Begitu mudah Rasulullah memaafkan isterinya, begitu mulia ia memperlakukan isterinya. Perilaku inilah yang orang sekarang menyebutnya romantis. Perilaku tersebut menunjukkan akhlaqul karimah (perilaku yang mulia) Rasulullah.

Bagaimana dengan kita ?

Related Posts