Pohon Ulin Terbesar di Dunia Ada di Taman Nasional Kutai
17.58.00 |
Deru suara kendaraan yang melewati jalan Bontang-Sangatta, Kalimantan Timur, lenyap perlahan seiring langkah kaki kami yang meniti jembatan papan kayu yang membelah Taman Nasional Kutai. Pintu masuk Kawasan wisata Sangkima
ini memang tepat di jalan raya provinsi yang rindang dengan pepohonan.
Empat jam perjalanan dari Balikpapan yang dibumbui drama tanah longsor
sempat membuat kami was-was. Namun, akhirnya kami sampai di salah satu
hutan hujan tropis borneo yang masih sangat terjaga ini.
Memasuki lekuk luar Taman Nasional yang eksotis, para sahabat petualang bersiap-siap untuk mencari pohon ulin yang konon adalah terbesar di dunia!
Kami disambut Jailani, salah satu staff Taman Nasional Kutai.
“Lokasi pohon Ulin raksasa sekitar 800 meter. Tapi kalau mau, ada
jalur trekking lengkap sekitar 4 kilometer, sekitar 1-2 jam saja,” ujar
Jailani.
Karena sebagian besar tim terios 7 wonders agak ‘trauma’ trekking di Taman Nasional Sebangau beberapa hari sebelumnya, maka diputuskan untuk melihat kayu ulin raksasa saja, hehe.
“Hati-hati saat menginjak jembatan kayu ya, sudah agak tua soalnya,” kata Jailani saat kami mulai memasuki jalur trekking.
Suara monyet juga ikut menyambut kami dari batang-batang pohon yang
tinggi. Kabarnya bekantan dan orang utan pun punya rumah disini, namun
mungkin kami bertamu lain kali saja. Dendang para serangga yang entah
bersembunyi di mana menyajikan merdunya orkestra alam. Ditambah
gemersik dedaunan yang terkena hembusan angin, memaksa
saya sekali-sekali berhenti, sekadar merentangkan tangan, sekedar
menghirup udara segar.
Saat itu, saya ingin sekali seluruh hutan Kalimantan seperti ini.
Setelah berjalan sekitar 10 menit, terlihat jembatan gantung yang
terbentang di atas sungai kecil. Panjangnya sekitar 20-30 meter. Kami
harus memastikan tangan memegang erat tali di sisi jembatan karena
jembatan ini agak ‘bergoyang’. Jembatan ini sangat instagram-able, jadi
pastikan foto-foto yang cantik disini. Tapi ingat, jangan terlalu banyak
orang dalam satu waktu, bisa roboh nanti.
Kami melanjutkan perjalanan menembus hutan TN. Kutai, tak lama kemudian, pohon raksasa itupun terlihat.
Inilah Ulin terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Kayu nomor
wahid yang paling ingin diburu oleh para penjarah liar. Kuat, tahan air,
dan bentuknya yang lurus adalah syarat sempurna kayu, yang dapat
dipenuhi ulin. Ulin juga dikenal dengan nama ‘Kayu Besi’.
Ulin ini berdiameter 2.47 meter, butuh 6-7 orang dewasa untuk memeluknya.
“Waktu tahun 1993 pohon ini ditemukan oleh petugas TN saat menemani
peneliti asing,” jelas Jailani. Ia juga menjelaskan itulah awal mula
kawasan wisata Sangkima ini dibuka. Luas kawasan wisata sangkima adalah
300 hektar. Namun, luas tersebut hanya satu per seribu dari total luas
Taman Nasional Kutai loh!
Pohon yang punya tinggi sekitar 25 meter ini diperkirakan punya umur
lebih dari satu abad. Ulin raksasa ini berdiameter 2,47 meter sehingga
butuh 6-7 orang untuk memeluknya. Omong-omong, kalian gak ada yang bisa
dipeluk ya? Pake peluk-peluk pohon segala. *dikeplak*
Penebangan dan penjarahan masif di Kalimantan telah membuat Ulin
sebesar ini mungkin saja sudah tak ada. Ulin-ulin yang diburu sekarang
pun hanyalah ulin yang kecil. Memang, harga ulin yang bisa tiga kali
lipat kayu jati selalu menggoda manusia.
Apakah seluruh hutan Kalimantan dijadikan tempat wisata saja supaya tetap asri?
Entahlah.
Perhentian selanjutnya : Akhirnya sampai di etape terkakhir, tim #terios7wonders siap membelah jalan Sangatta-Berau sejauh 336 km sebelum menyebrang ke Kepulauan Derawan!
Sumber : Log Viva