Cerita Rakyat di Balik Objek Wisata Perlu Digalakkan

shares

Cerita Rakyat di Balik Objek Wisata Perlu Digalakkan

Wisata Bontang | JAKARTA - Banyak orang pada dag dig dug karena khawatir dengan ocehan Menko Maritim, Dr Rizal Ramli, namun hal tersebut tak berlaku untuk Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Ini seperti terlihat saat Rapat Koordinasi Kemenpar yang dihelat di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.

Mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu tak suka basa-basi dan tak suka membungkus kritik dengan kesantunan, Rizal sangat senang bisa berhadapan dengan Menpar. "Saya senang kalau diundang Arief Yahya, orang pariwisata itu senyum-senyum terus," aku pria berkacamata yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 10 Desember 1954.

Audiens pun terkaget-kaget dan memberikan applaus panjang kepada sosok yang menjadi media darling karena ceplas-ceplosnya itu. "Saya senang dengan menteri Anda! Orangnya tenang tapi menghanyutkan. Dia tahu apa yang harus dia lakukan, dia juga tahu apa yang harus dicapai! Targetnya jelas. Saya hanya ingatkan, sehebat apapun ide dan gagasannya, tidak ada artinya kalau tidak diimplementasi," ucap Rizal.

Rizal berpesan agar program yang sudah berjalan itu terus dievaluasi, mana yang kurang, mana yang harus diperkuat. "Jangan terlalu banyak diskusi, kalau sudah operasional. Kalau hal-hal strategis, menyangkut strategi dan policy, saya senang diskusi sampai pagi. Tapi kalau sudah implementasi, saya enggak mau diskusi lagi, just do it! Jalankan dengan baik," tandasnya.

Di dalam Rakor itu, Rizal Ramli menyebut satu ide yang di pariwisata dinilai masih terlalu lemah, yakni story line atau cerita-cerita rakyat, kisah-kisah di balik objek-objek wisata yang melegenda. Cerita itu, baik yang ilmiah dan berbasis pada sejarah, arkeologi dan antropologi, ataupun yang berasal dari tradisi tutur yang kuat, sama-sama menjadi kekuatan tersendiri. Cerita itu adalah magnet yang tersembunyi. "Kita lemah di sini. Karena itu prioritas 10 destinasi saja, tolong dibuat story line-nya," sebutnya.

Menurut Rizal, hampir semua objek wisata hebat di mana saja, selalu memiliki kisah-kisah yang secara turun temurun diwariskan dan dipercaya orang. Jika digali lebih dalam, objek-objek wisata nasional juga menyimpan kekayaan berupa kisah-kisah. Itulah magnet yang tidak terlihat, tetapi kuat mempengaruhi benak orang.

"Kita tidak bisa hanya menjual pantai yang indah, laut yang cantik, hutan yang hijau lebat dengan aneka ragam binatang di dalamnya. Orang datang karena ada kekuatan dongeng, cerita, kisah, di balik keindahan objek itu," papar Rizal Ramli.

source: lifestyle.sindonews.com

Related Posts