Karena Hubungan Jarak Jauh Membutuhkan Kesabaran dan Pengorbanan

Hubungan jarak jauh adalah hubungan dimana sepasang kekasih tidak saling bertemu satu sama lain yang dipisahkan antara jarak dan waktu.

Hubungan dimana sepasang kekasih saling merindukan pasangannya, saling kontak hanya melalui ponsel

Karena tidak mungkin untuk bertemu setiap saat. LDR ini terkadang membuat sepasang kekasih tidak nyaman, karena ada saja pemikiran negatif tentang pasangan kita.

Tetapi di sisi lain, LDR dapat melatih kesabaran kita untuk saling percaya dengan pasangan, untuk saling setia dengan pasangan, dan untuk tetap mencintai dan sayang dengan pasangan.


Dua tahun sudah hubungan ini berjalan, yang semula rasanya dekat kini telah menjauh, hubungan jarak jauh amat sulit bagiku, karena disini harus ada rasa kepercayaan lebih, baik dari si wanita maupun si pria. terkadang aku rindu, rindu yang teramat dalam, tetapi apa dayaku hanya bisa mendengar suaranya dari ponsel.

Satu tahun menjalani hubungan yang dekat, dan satu tahun menjalani hubungan yang jauh, itu membuat batin rasanya tersiksa, dan harus terbiasa tanpa kehadirannya, disaat kita bisa setiap saat berjumpa untuk saling bertemu, menyapa, dan bergembira. Tiba-tiba, saat-saat seperti itu hilang, kita harus menahan sampai waktu mempertemukan kita lagi. Dimana untuk saling bertemu, menyapa, dan bergembira dilakukan hanya 1 bulan sekali bahkan bisa lebih dari 1 bulan. LDR ini memperjuangkan hati, guys.

Terkadang hubungan jarak jauh itu harus berani berbohong
Tetapi, berbohong di sini demi kebaikan ya. Jangan berbohong demi selingkuh.
Harus berani berjanji
Janji ini yang pasti diharapkan oleh pasangan LDR.
Jangan hanya sekedar berjanji, yang ujung-ujungnya hanya untuk di ingkari.
Janji ini adalah kalimat yang kamu ucapkan dan harus kamu lakukan.
Bukan kalimat yang kamu ucapkan sebagai kalimat penenang saja. Di ingat ya.
Harus berani berkorban
Nah di sini, berani berkorban apapun itu,
Seperti: waktu, pulsa, uang, hati, perasaan, dll.

Faktanya:

Pasangan LDR memerlukan banyak perhatian lebih, jika tidak, pasangan bisa saja mencari pasangan yang lebih perhatian
Pasangan LDR menuntut kesetiaan dan kepercayaan
Pasangan LDR harus saling mengerti kesibukan pasangannya
Pasangan LDR tidak bisa bertemu setiap saat

Kalau kita tidak melakukan hal-hal diatas mungkin saja pasangan kita bisa selingkuh, bahkan meninggalkan kita

Nah inilah yang saya sebut dengan sulitnya menjalani hubungan jarak jauh.

Semoga artikel ini bermanfaat buat pasangan LDR, maaf jika ada salah kata dan salah penulisan

Thank you.

(HIPWEE)

Hidup Bukan Soal Kaya Atau Miskin. Tapi, Tentang Sabar dan Bersyukur

Banyak sekali artikel yang mengetengahkan tema bersyukur dan ajakan untuk senantiasa sabar. Judul diatas saya kutip dari seorang guru yang sangat saya kagumi. Ustaz Subhan Bawazier, semoga Allah memanjangkan umur beliau dalam ikhlas berbagi ilmu kepada kita yang jauh dari alim. Menyoal hidup yan kian hari kian terasa berat. Ada satu kunci yang bisa membuat hidup tras lebih ringan. Membuat senyum lebih terkembang ikhlas.

Ndilalah, masalah demi maslaah dalam hidup terus menari di dapan mata. Seolah meledek kita yang tengah terngah-engah mengejar semua kebutuhan hidup. Naif jika kita menafikan materi dalam hidup. Naif juga bila kita serta-merta membuatnya sebagai satu-satunya tujuan hidup. Karena bahagia adalah tentang rasa.


Percayalah, manusia tidak akan pernah punya segalanya.

Islam adalah agama yang membuat hambanya berserah diri secara utuh kepada Yang Maha. Karena tidak satu alasan pun untuk bargaining dengan perintah maupun laranganNya. Itu adalah kesempurnaan sebuah agama. Menerima sepenuhnya. Menjalankan penuh kerelaan.

Tentu saja kamu pernah melihat atau mengenal orang yang nampak punya segalanya. Hdup bergelimang harta, karir cemerlang, keluarga bahagia, reputasi tanpa cela, ahli ibadah, berjiwa sosial, dan selalu menyayangi. Orang yang secara zahir membuat kita pantas iri dengannya. Tapi sekali lagi, percayalah, manusia punya keterbatasan untuk melihat. Kita hanya bisa menganalisa dari jauh. Lalu dengan pongah mengambil kesimpulan dan memercayai apa yang ingin kita percayai.

Titik terendah seorang manusia bukan saat ia tidak memiliki apapun di kantongnya. Tapi ketiadaan iman di relung hatinya.

Putus cinta, dikhianati, diabaikan, dan diperlakukan semena-mena seringkali membuat kita jatuh. Tersungkur meratapi betapa hina dan rendahnya kita dalam hidup ini. Kemudian diam-diam menyimpan dendam, menggubah kalimat-kalimat rutukan yang kita tahu tidak bisa mengubah apapun yang telah, akan, dan tengah terjadi.

Terlebih, manusia sangat membenci momen saat ia tidak miskin secara materi. Saat saldo rekening tak lagi sanggup menghidupi, saat segala macam kebutuhan terasa luar biasa mahal. Saat itu kita akan merasa menderita yang sebenarnya. Harus diakui, materi adalah sahabat karib manusia.

Namun, di atas semua itu. Perasaan kekurangan dan ketidakberdayaan yang sebenarnya bukan berasal dari ketiadaan materi. Saya tidak berusaha untuk berkata bijak di sini. Tapi memang, logikanya materi bersifat konkrit dan mudah habis. Sementara itu, kepemilikan iman di hati akan senantiasa kekal. Meneguhkan dan menyemangati hidup.

Saat ini, di luar sana. Ada ribuan orang yang rela mati untuk bisa hidup seperti kamu.

Bagaimana cara menimbulkan perasaan bersyukur? Adalah dengan berhenti mengeluh. Dengan menempatkan diri secara tepat. Karena secara alami, manusia tidak akan pernah merasa lebih baik dari sesamanya. Untuk itu, saat banyak nikmat hidup telah direngkuh. Alih-alih menyibukkan diri dengan selusin rencana pribadi yang duniawi. Coba luangkan waktu untuk mengatakan dalam hati. "Ada berapa banyak orang yang hidupnya tidak lebih beruntung dari saya?"

Sabar itu kata sifat. Bukan kata benda yanng terbatas kuantitas dan kualitasnya.

Sabar itu ada batasnya. Habis sudah kesabaran saya. Kamu pikir, saya masih bisa sabar?

Saya emmang belum mengecek apa makna sabar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tapi, jika boleh mengutarakan maknanya, buat saya, sabar adalah kata sifat. Dan setiap kata sifat itu tidak terikat ukuran. Artinya, tidak ada batasan yang ajeg untk menentukan seberapa besar atau kecil atau banyak atau sedikit jumlah dan/atau mutunya.

Kata sifat itu relatif. Punya parameter berbeda untuk setiap orang. Kita memang bisa mengambil suara terbanyak atau kebiasaan publik untuk memaknai kata sabar. Tapi tetap saja, sabar selalu terkait dengan kondisi dan situasi. Isu yang diangkat tidak pernah bisa digeneralisasi. Oleh karenanya, sebagai makhluk yang senantiasa bergerak. Menghadapi jutaan kemungkinan. Rasanya sangat sombong jika secara pribadi kita membatasi rasa sabar untuk diri sendiri.

(hipwee)

Hasil Penelitian Menamukan 90% Wanita Masa Kini Ternyata Doyan Kejar Suami Orang

Wanita masa kini ternyata makin banyak yang berubah. Dari hasil penelitian yang dirilis The Journal of Experimental Social Psychology, muncul fakta mengejutkan bahwa 90 persen wanita tetap akan mengejar pria yang disukainya meskipun tahu bahwa pria itu sudah memiliki istri. Menurut peneltian tersebut, para wanita penggoda suami orang itu merasa gembira setelah ‘dipilih’ sang pria pujaannya ketimbang istri pria yang dikejarnya tersebut.


Namun faktor lain yang terkait materi nampaknya lebih masuk akal, yakni para wanita pengoda suami orang itu mengaku senang dibelikan hadiah-hadiah mahal sehingga bagi mereka tak masalah merusak rumah tangga orang asalkan dapat memiliki barang-barang mewah. Bagi Anda para istri, waspadalah terhadap tanda-tanda wanita pemburu suami orang berikut ini yang tak akan segan menggoda sang suami saat Anda lengah.

1. Wanita yang matanya tidak bisa diam
Bila Anda dan suami sedang ada dalam sebuah pertemuan atau acara, waspadalah terhadap wanita yang pandangannya selalu beredar mengincar lelaki. Saat Anda melihatnya, mungkin dia terlihat asyik ngobrol dengan temannya. Tapi sudut matanya selalu bergerak mencari lelaki yang bisa dijadikan gebetan. Gak peduli lelaki itu sudah ada pasangan atau Suami orang.

2. Berpura-pura sebagai sahabat
Dia ingin menjadi teman suami Anda, bukan Anda. Cobalah untuk lebih sensitif saat ada wanita yang mengenalkan diri sebagai sahabat suami. Waspadalah bila ternyata wanita itu tertarik mengenal jauh suami Anda namun enggan mengenal Anda lebih dekat.

3. Sikap terlalu ramah
Wanita yang menyukai suami Anda justru sangat bersemangat mengenal Anda. Sikapnya ini dimaksudkan agar Anda tidak curiga. Dengan cara ini pula dia bisa menggali informasi penting mengenai suami Anda langsung dari Anda sebagai istri.

4. Tak bosan memuji suami Anda
Tanpa Anda sadari, wanita tipe penggoda suami orang ini lebih mahir memberi apresiasi, perhatian, bantuan dan pujian pada pasangan. Wanita jenis ini sangat pintar memanfaatkan situasi saat Anda tak tanggap membaca keinginan suami.

5. Aktif di media sosial
Jika seorang wanita sering nge-like semua foto suami Anda, awasi wanita tersebut

6. Minta tolong dalam keadaan darurat
Seorang wanita penggoda suami orang tak sungkan menelpon suami Anda malam-malam. Mereka akan memposisikan suami Anda sebagai satu-satunya pihak yang bisa menolongnya. Perasaan selalu dibutuhkan wanita inilah yang biasanya membuat kaum pria bangga dan perlahan tapi pasti muali memberi perhatian lebih.



(cintaislami.com)

Gadis Hebat Itu Dia yang Mau Diajak Hidup Susah. Tapi Bukannya Pria Hebat Tak Akan Membuat Gadisnya Payah?

“Sebaik-baik cewek itu dia yang mau diajak membangun hidup dari nol. Sama-sama.”

Konsep tentang membangun hidup berdua, susah bersama, menuju kesuksesan dari nol terdengar seksi sekali di telinga. Rasa-rasanya inilah bukti tertinggi dari cinta. Untuk kita yang tinggal di Indonesia dan masih percaya bahwa pria lah yang harus jadi pemimpin terdepan finansial keluarga, keyakinan ini kemudian turun ke konklusi sederhana: cewek itu harus mau diajak hidup susah. Kalau gak mau berarti dia payah.

Bung, tidak sesederhana itu. Mengajak gadis buat bersama-sama hidup susah sebenarnya bukan goal yang bisa dibanggakan. Karena itu tandanya kamu tidak siap pasang badan demi mengusahakan kebahagiaan. Seumur hidup Ayah dan Ibunya sudah mati-matian membahagiakannya. Kok kamu datang-datang ajak hidup susah seenaknya?

Hidup susah karena merintis dan hidup susah karena clueless itu berbeda. Gadis yang bijak akan tahu harus memilih yang mana


Jelas semua orang tidak akan langsung mapan setelah punya gelar di belakang nama. Bahkan meski ia punya banyak koneksi dan datang dari keluarga ternama. Semua, memang harus dimulai dari titik start terendahnya.

Kamu dan priamu harus belajar ‘diinjak-inja’k dulu. Overtime hampir setiap hari. Memutar otak demi memenuhi keinginan klien yang kadang absurd untuk dituruti. Dikejar target, dikejar capaian keberhasilan, dicerca dan diberi masukan dari atasan sampai merasa “Kok aku bego banget ya?” Ini wajar saja. Sebab memang begini jalannya.

Namun jelas ada perbedaan antara hidup susah karena sedang merintis dan hidup susah karena salah mempertimbangkan momentum untuk menawarkan komitmen manis. Jika mau menunggu setahun lagi saja sampai masa training selesai sempurna, bisa settle down lebih tenang mungkin akan beda cerita. Tapi sayang kita-kita ini lebih sering mengikuti rasa. Mau asal cepatnya saja. Tapi jelas gadis yang bijak akan tahu harus memilih yang mana.

Ajakan nikah cepat karena rejeki pasti mengikuti jadi misleading kalau tidak hati-hati. Tuhan jelas baik. Tapi kita mesti cerah akal agar tak dihardik


“Udah lah, nikah aja. Rejeki nanti pasti ada.”

Jelas, kebaikan Tuhan tak perlu lagi dipertanyakan. Dari jalan-jalan tak terduga Ia selalu memberi kemudahan. Namun bukankah dalam hidup kita tak bisa terus bergantung pada kebaikan? Sebab toh kita-kita ini dianugerahi pikiran strategis dan kemampuan untuk mengambil keputusan. Kita bukan lagi anak manja yang bisa terus minta disuapi agar tak kelaparan.

Menawarkan masa depan dan membangun hidup baru dengan niat baik jelas akan membuka pintu rejeki. Namun ini bukan berarti bisa jadi free pass untuk gegabah mengikuti kata hati. Harus diakui, hidup bersama jelas tidak murah. Belum lagi kalau ada nyawa-nyawa baru yang kelak butuh pampers, susu, dan biaya sekolah. Sesungguhnya keputusan ini baru bisa diambil setelah menemukan dia yang bisa jadi partner untuk membanting tulang sampai payah.

Kita-kita ini sudah dewasa. Sudah bukan saatnya ternganga dan hanya mengangguk saja karena janji Tuhan yang selalu manis dan tanpa cela. Dia memang akan memudahkan segalanya. Tapi kita juga harus tahu diri agar tak memberatkanNya. Toh Hamba yang harus Ia cukupi bukan kita saja.

Jika membawa nama Tuhan terdengar artifisal sekali, mari kita rasional saja kali ini. Gadismu itu sudah dibahagiakan orangtuanya setengah mati. Tidak bijak ‘kan membawanya untuk hidup baru yang masih absurd sekali?


Orangtuanya pernah merelakan siangnya jadi malam; malamnya jadi siang demi memenuhi keinginan-keinginanya. Ayahnya pernah terbirit-birit pulang dari luar kota setelah mendengar gadismu naik suhu badannya. Puluhan tahun sebelum kalian bertemu Ibunya merelakan seluruh gajinya sampai tak ada lagi yang tersisa karena dia tak lagi mau minum ASI dan memilih minum susu formula. Susu formula itu mahal. Tapi Ibunya tak pikir dua kali demi memberi putrinya tubuh montok nan pejal.

Mengernyitkah dahimu membaca ini? Apakah kamu merasa ini materialistis sekali? Sebenarnya ini bukan soal materi. Kisah Ayah dan Ibunya jauh dari sebatas memenuhi kebutuhan paling primer dalam diri.

Jika mau menilik lebih dalam lagi upaya dua orang terdekatnya itu — cinta, ternyata , adalah tentang usaha. Memberikan semua yang dipunya, mengusahakan segalanya yang terpikir di kepala. Membuatnya percaya bahwa dia bisa memiliki lebih dari sumber daya yang sebenarnya dimiliki. Bukan membatasi mimpi dengan ajakan hidup susah di awal hari.

Tak perlulah buru-buru menawarkan sesuatu jika memang belum siap. Toh menunggu sampai saatnya tepat tak akan membuat kalian kena hukuman strap


Membangun hidup bersama itu perkara besar. Banyak sekali yang mesti dipersiapkan — bersama, sekaligus belajar secara perlahan.

Ini bukan soal makin banyak teman yang setiap weekend mengirim undangan. Bukan juga tentang pertanyaan, “Kapan?” yang makin menuntut berbagai improvisasi jawaban.

Makin kemari hidup adalah tentang menemukan titik paling tepat untuk berkata, “Saya terima nikahnya.” Mengkalkulasi momen terbaik untuk menghalalkan semua cumbu yang ada. Menunggu, tidak membuat kalian jadi orang yang gagal. Justru gagal adalah ketika membuat komitmen yang menciptakan luka. Saat hidup tidak jadi lebih baik setelah dijalani berdua.

Tak perlulah buru-buru jika memang belum siap. Ini dunia nyata — bukan SD yang jika tak membawa PR bisa membuat kalian kena hukuman strap.

(Hipwee)

Kenali Diri Sendiri Sebelum Minta Kenalan

Kalau belum kenal diri sendiri, jangan harap kenalan sama calon jodoh, apalagi ibu-bapaknya!

Itu sapaan yang harus kamu ucapkan ke dirimu sendiri sebelum mengirimkannya ke match kamu lewat chat. Mengenal diri sendiri bukan hal yang mudah, lho! Orang yang merasa sudah mengenal dirinya saja masih menyiapkan kunci jawaban sebelum ditanya, “Apa kelebihan dan kekurangan diri kamu?” saat wawancara dengan calon bos. Apalagi kalau kamu belum sebegitu kenalnya dengan dirimu, tapi sudah ngebet banget pingin ketemu jodoh. Wah, bisa-bisa nggak lolos wawancara sama calon mertua!




Inilah 5 alasan kenapa kamu harus mengenal dirimu luar-dalam sebelum mencari pasangan:

1. Ada sebagian dari dirimu yang nggak kamu sadari
Voldemort aja bisa nggak sadar kalau sebagian jiwanya ada di diri Harry Potter, apalagi kamu. Biasanya, kita merasa diri kita sendiri lah yang paling tahu seluk-beluk kepribadian kita. Tapi duo psikolog Joseph Luft dan Harrington Ingham bilang kalau setiap orang punya sisi kepribadian yang sudah ia ketahui dan yang belum ia ketahui. Sisi kepribadian yang belum kita ketahui ini masih bisa digali, misalnya dengan minta testimoni dari keluarga dan teman, ngobrol dengan psikolog, atau ikut
tes kepribadian

2. Kekurangan diri tidak selamanya merupakan kelemahan
Tidak sedikit orang yang merasa minder dengan dirinya karena merasa tidak sehebat orang lain. Percaya deh, rumput tetangga memang terlihat lebih hijau! Mereka hanya sudah tahu strategi yang tepat untuk menyulap kekurangannya menjadi batu loncatan yang membuat dia melambung lebih tinggi. Sekarang giliran kamu
cari tahu

3. Tetot, Anda mengulang kesalahan dalam hubungan!
Kamu pernah patah hati karena ulahmu sendiri? Sekali, dua kali, atau berkali-kali? Patah hati sih biasa, tapi jangan dibiasakan! Kamu bisa menguasai “Rumus Anti Patah Hati Berulang Kali” ketika kamu sudah bisa mengenali hal-hal baik dari dirimu dan tentunya mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. BTW, ini “Rumus Anti Patah Hati Berulang Kali”:

4. Yang kamu inginkan ≠ Yang kamu butuhkan
“Pokoknya aku mau pasangan yang jago masak, bisa minimal 5 bahasa, jenjang pendidikan S2, sudah punya usaha sendiri, dan seterusnya, dan seterusnya...” Ups, yakin semua yang kamu inginkan bisa membuat hubunganmu sehat dan bahagia? Orang yang sudah mengenal dirinya tahu tipe pasangan seperti apa yang paling bisa melengkapi dirinya, dan tahu cara memperjuangkannya. Dengan mengenali diri sendiri, kamu juga jadi tahu apa saja faktor-faktor yang paling esensial yang menjadi prioritasmu dalam mencari pasangan.

5. Cintai dirimu sebelum mencintai orang lain
Beberapa orang berharap bisa mendapatkan calon jodoh yang akan menerima dirinya apa adanya. Tapi memangnya sudah seberapa jauh kamu bisa menerima dirimu sendiri? Kabar buruknya, kamu tidak bisa mengharapkan seseorang untuk mencintaimu kalau kamu bahkan belum menerima dirimu sendiri. Menerima diri sendiri bukan berarti hanya lancar menjawab pertanyaan calon bos mengenai kelebihan dan kekuranganmu, tapi juga melibatkan perasaan puas terhadap dirimu sendiri dan tidak menggantungkan kebahagiaanmu pada orang lain. ☺

setipe.com

Bila Aku Tak Baik Untukmu Aku Akan Pergi Meskipun Hati Tak Akan Rela

Pagi yang dingin pun terasa hangat ketika kau menyapa “ Selamat Pagi..! “. Hanya sepenggal kata yang masuk dalam pesan di ponsel ku. Tapi entah kenapa ada rasa hangat yang masuk dalam hati ini, seperti segelas kopi panas yang bisa memberikan senyuman di pagi hari. Apa maksud dan tujuanmu sebenarnya aku tidak tau, apakah hanya sekedar menyapa seperti teman biasa atau ada maksud yang lain.

Kita sudah lama saling mengenal, menyapa, dan sedikit canda tawa pada saat kita bertemu. Awalnya merasa biasa saja, tapi kenapa sekarang aku mulai terbiasa dengan dirimu. Sengaja ku ganggu dengan alasan bosan supaya bisa berkomunikasi dengan mu. Dan kau pun memulai dengan candaan-candaan khas dari dirimu. Sehingga aku selalu berdoa agar malam ini lebih panjang dari malam-malam biasanya.

Sekarang kau mulai menjauh, entah karena kesibukan kuliah yang begitu berat atau ada seseorang yang menggantikan posisi ku. Aku puntidak mau berprasangka buruk pada mu, ku anggap semua yang kita jalani tak hayal sebagai seorang sahabat. Menyapa karena bukan karena ada hati yang tulus dari mu untuk menyapa, tawa yang pernah kita lukis bersama hanya sekedar cada lawak di televisi. Akan berakhir ketika sudah waktunya dan tidaka akan pernah abadi.


Sengaja malam itu aku telfon dirimu, bukan hanya sekedar menanyakan kabar yang sudah lama tidak aku dengar. Tapi ada rasa rindu yang ingin tersampaikan tapi tidak bisa aku katakan pada. Panjang lebar kita berbibincang, dan akhirnya kau mulai jujur ada seseorang yang mengisi hatimu dan itu bukan aku. Sebenarnya rasanya sangat pahit dan perih, tapi aku tidak mau terlihat lemah oleh mu. Apa lagi wanita yang kau sebutkan adalah salah satu teman dekat ku. Sehingga aku tida tau harus bahagia atau bersedih mendengan kejujuran dari mu.

Sejak saat itu aku lah orang yang selalu mendukungmu, walau harus dengan air mata. Tidak ada yang salah, jadi tidak ada yang harus meminta maaf. Ini salah ku, yang terlalu mudah untuk jatuh cinta. Untuk mu yang pernah menorehkan kisah manis, jaga dia dengan baik dan jangan sekali-kali ada niatan untuk meninggalkan karena seseorang yang terlihat manis. Berbahagia lah, Aku Tidak Baik-baik saja.

(jombloin.com)

Dengan Sendiri Jalanmu Mungkin Akan Lebih Cepat, Tapi Jika Bersamaku Mungkin Akan Lebih Jauh

Aku akui kau adalah seorang pria yang hebat, berdedikasi dan penuh dengan kemandirian. Memiliki semangat juang yang sangat tinggi dan fokus kepada tujuan yang ingin di capai. Mungkin itu salah satu alasan aku memiliki rasa serta berharap bisa menjadi salah satu bagian penting di hidupmu kelak. Berdiri di sampingmu untuk menguatkan, bukan untuk menghalangi jalan dan gerak langkahmu.

Dengan sendiri mungkin jalanmu akan semakin cepat. Kau bebas melakukan apa-apa yang kau mau rencanakan. Tanpa ragu menoleh ke samping atau ke belakang. Tanpa perlu menunggu seseorang yang memiliki langkah lebih lamban darimu. Bergeraklah secepat kilat dan selembut angin untuk mencapai apa-apa yang kau tuju sendiri.

Tapi jika bersamaku mungkin perjalanan kita akan lebih jauh. walaupun gerakmu akan semakin melamban, karena kita beriringan dalam melangkah. Kita akan bersama-sama menikmati manisnya dunia dan saling menguatkan ketika ada musibah menyapa. Kita adalah satu kesatuan yang sulit terpisahkan, kau adalah alasan kenapa aku diciptakan.


Katika kau mulai ragu untuk melangkah dan memutuskan untuk berhenti. Cobalah tengok sebentar wajahku, apakah ada keraguan untuk selalu bersama memberi makna pada dunia. Doa dan yakinku selalu bersama mu, walau raga ini jauh tapi doa-doa ini selalu bersamamu. Mimpi dan cita-citamu adalah bagian dari hidupku, berikanlah yang terbaik untuk itu. Karena aku akan selalu ada di sampingmu.

Ceritakan semua keluh dan kesahmu di malam hari pada saat kita bertemu. Bagunlah di pagi hari dengan semangat yang baru, semangat seorang pria laksana singa yang tidak pernah mengenal kata menyerah. Rumah adalah tempatmu untuk kembali, dimana sebuah lelah akan di sulap menjadi segenggam kebahagiaan.

Kita akan melangkah sejauh yang tidak pernah terfikirkan oleh siapa pun. Kita akan pergi ke tempat yang mana telah kau mimpikan, kita berdua saling menguatkan. Dan berjanji untuk selalu bersama, tanpa ada niat untuk meninggalkan. Di sini bersamamu.

Jombloin.com

Pendidikan Tinggiku Untuk Kamu dan Anak Kita Nanti, Bukan Menyombongkan Diri Padamu

Ada banyak sekali laki-laki yang salah paham terhadap peran dan tugas wanita dalam keluarga. Mereka berpikir untuk apa seorang wanita harus berpendidikan tinggi, karena pada akhirnya tugas mereka hanya bersolek untuk suami, memasak dan melahirkan serta mengurus anak. Padahal lebih dari itu, mengurus seorang anak membutuhkan tenaga ekstra, tidak hanya mengguras tenaga tapi juga pikiran. Walaupun tidak ada sekolah yang secara langsung mengajarkan bagaimana caranya menjadi seorang ibu dan istri yang baik. Tapi lewat pendidikanlah pikiran wanita akan lebih terbuka dan terasah lebih kreatif dalam mendidik anak-anak mereka.


Aku yang Nantinya Mengurus Mereka Seharian Penuh
Dalam berumah tangga, seorang ibu yang akan lebih bertanggung jawab pada perkembangan dan pertumbuhan anak. Suami biasanya akan terlalu sibuk dengan mencari nafkah dan mengurus pekerjaan diluar rumah, sehingga hampir seluruh kejadian dalam rumah ibu yang akan mengurusnya. Sehingga dalam melakukan tugasnya, seorang ibu haru wanita berpendidikan. Jika tidak, ibu akan kebingungan ketika sang anak menanyakan tugas sekolahnya. Jadi, seorang ibu juga dituntut tidak hanya mengurus tapi membantu anak ketika menemukan masalah.

Jika Kamu Membutuhkan Bantuanku, Aku Akan Membantu Dengan Ilmuku
Banyak wanita sekarang ini yang bekerja dengan alasan ingin membantu suami mencari tambahan nafkah keluarga. Disisi lain, seorang wanita dituntut untuk tetap bisa menunaikan kewajiban utamanya yaitu mengurus anak. Sekali pun harus bekerja, seharusnya wanita memilih pekerjaan yang tidak jauh dari anaknya kelak. Dan dengan ilmu yang sudah dia miliki dia akan memanfaatkannya untuk mendapatkan pekerjaan yang berpenghasilan lumayan, tanpa perlu meninggalkan jauh anak-anaknya.

Dibalik Kesuksesan Seorang Pria, Pasti Ada Wanita Hebat Dibelakangnya
Sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa dibalik pria sukses, pasti ada wanita hebat dibelakangnya. Dan wanita itu adalah istri dari pria tersebut. Seorang ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih terarah, sementara dari segi kemampuan, mental dan pemikiran juga lebih siap menghadapi pahitnya biduk rumah tangga.

Wanita Berpendidikan Lebih Dewasa dengan Pemikiran Terbuka
Berbeda dengan wanita pada umumnya, wanita berpendidikan tingi lebih dewasa dan mempunyai pemikiran yang terbuka. Dalam membangun rumah tangga pasti akan banyak hambatan dan pertengkaran di dalamnya. Wanita yang cerdas akan mampu meredam pertengkarang tersebut dan lebih mengutamakan komitmen yang dari awal sudah dibangun. Dia tidak akan mudah jatuh hanya karena masalah sepele, apalagi jika dalam hubungan itu sudah ada anak, maka wanita yang cerdas akan berpikir ulang untuk langsung menyelesaikan masalah sepele itu dengan perceraian. Karena dia sadar betul bahwa anak-anaknya hanya akan jadi korban dan menderita.

Menjadi Inspirasi dan Panutan Bagi Anak-anaknya
Anak mana yang tidak akan bangga memiliki orang tua yang cerdas, berpikir terbuka, dan tidak terkungkung oleh rasa takut yang berlebihan. Anak akan terinspirasi oleh sikap orang tuanya (khususnya ibu), bahkan akan berusaha untuk menjadi sama atau bahkan lebih dari orang tuanya. Jadi dengan sendirinya karakter anak akan terbentuk menjadi seorang yang dewasa dan berpendirian teguh. Karena orang tuanya memperlihatkan hal tersebut pada mereka. Anak cendrung meniru kebiasaan orang tuanya.

Wanita Berpendidikan Tahu Cara Terbaik Mengurus Anaknya
Seorang wanita cerdas tidak akan membiarkan dirinya terlalu banyak diurusi oleh orang lain, bukan egois tapi dia tidak ingin menambah kesibukan suaminya yang setiap hari sudah sibuk bekerja. Selain itu, dia akan lebih mengutamakan kepentingan anaknya. Karena memang prioritas utama seorang ibu adalah anak-anaknya. Dia juga punya cara sendiri dalam mendidik anak-anaknya untuk menjadi pribadi yang terampil, sholeh, kreatif dan tidak terlalu memanjakan anak. Tapi juga memberikan kasih sayang yang tak terhingga.

Wanita Berpendidikan Tidak Akan Menyombongkan Dirinya Dihadapan Suami
Pernikahan bukanlah kompetisi antara suami dan istri dalam mencari nafkah atau memperkaya diri, tapi menyatukan 2 insan yang berbeda karakter dan sifat menjadi satu yang utuh. Jadi, bukan untuk menyombongkan diri didepan suami. Tujuan wanita menuntut ilmu hingga ke jenjang yang paling tinggi hanya untuk membahagiakan suami dan bekal mengurus anak-anaknya nanti.

Sehebat-hebatnya wanita cerdas mereka mengetahui bahwa suami adalah imam mereka dan segala perintahnya merupakan kewajiban. Seorang wanita cerdas dan berpendidikan tinggi akan lebih tawadhu’ kepada suami yang derajatnya lebih tinggi dan tidak akan berani membantah suami (selagi suami tidak menyruhnya untuk hal-hal keburukan).

(http://duapah.com/)